Kota Gorontalo (kemenag.go.id) – Kakankemenag Kota Gorontalo, Misnawaty S. Nuna membuka giat Rapat Koordinasi (Rakor) dan Konsultasi Kepenghuluan Kota Gorontalo, dirinya mengimbau untuk memaksimalkan layanan nikah Kemenag Kota Gorontalo yakni Akadji, Kamis (23/2/2023).

“Layanan nikah Akadji jangan hanya sampai pada slogan, tapi dimaksimalkan penerapannya. Ini kita perhatikan bersama dalam rangka menuju Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi,” tandas Misnawaty.

Adapun Akadji merupakan kepanjangan dari Akuntabel, Amanah, Disiplin, Jujur dan Integritas. Sebut Misnawaty, semua hal tersebut diterapkan bahkan di tempel di ruang pelayanan Kantor Urusan Agama (KUA) di masing-masing kecamatan.

“Begitu pula terkait layanan penerbitan buku nikah, setelah tujuh hari pasca nikah sudah harus terbit bukunya. Bila ada yang belum menerbitkan dan mencoba untuk bermain dengan biaya nikah, akan segera kami tindaki,” ucapnya.

Kedepannya, menurutnya dalam rangka pelayanan prima nikah di KUA ia inginkan akan adanya pembayaran dengan metode Qris, atau pembayaran secara elektronik. “Sehingga tidak ada permainan biaya untuk nikah,” sambungnya.

Satu-satunya Kakankemenag perempuan di Provinsi Gorontalo itu ingatkan agar para penghulu juga turut mensosialisasikan terkait BPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji.

“Sebab masalah ini yang masih beredar di masyarakat,” tutupnya.

Turut hadir, kepala-kepala KUA se Kota Gorontalo dan para penghulu di Kemenag Kota Gorontalo.