Kota Gorontalo (kemenag.go.id) – Kakankemenag Kota Gorontalo, Misnawaty S. Nuna beri sosialisasi 5 budaya kerja Kementerian Agama bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Lingkungan Kemenag Kota Gorontalo, di ruang Media Center, Rabu (13/9/2023).

Turut hadir pada kesempatan tersebut Kasubbag TU Nansi Zakaria, Kasie PHU Abdulrahman Yusuf dan sejumlah PPPK di Lingkungan Kemenag Kota Gorontalo.

Dalam penyampaiannya, Misnawaty mengatakan bahwa kementerian agama memiliki lima budaya kerja yang harus diterapkan oleh PPPK selaku ASN Kementerian Agama.

Pertama, yaitu integritas. Menurutnya, integritas adalah bekerja dengan baik meski tidak dipantau oleh pimpinan. Hal tersebut dapat dimaknai juga sikap jujur dalam bekerja.

“Nilai budaya kerja Integritas dapat tercermin melalui  sikap berkamauan untuk berbuat baik. Berpikiran positif. Bijaksana dalam menjalankan tugas dan fungsi. Kemudian juga menolak gratifikasi,” sebutnya.

Sambungnya nilai budaya kerja kedua, profesional. Nilai profesionlitas dapat dilihat dari sikap disiplin dan kompeten dalam bekerja. Seperti bekerja tepat waktu dengan hasil yang maksimal.

Aparatur Sipil Negara (ASN) menurutnya juga harus amanah dalam bekerja. Profesional dan juga siap menerima konsekuensi seperti saat salah menerima sanksi, dan ketika berprestasi menerima penghargaan.

Ketiga, inovasi. Budaya sebutnya, memodifikasi hal yang sudah ada menjadi hal baru bersifat positif. Menyempurnakan sesuatu yang sudah ada menjadi hal lebih baru dan lebih baik.

“Dalam penerapannya, kita kemenag kota Gorontalo berupaya menciptakan hal baru dan baik bagi masyarakat seperti memudahkan layanan dengan digitalisasi. Kita ada super app yang bisa memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi dan layanan,” imbuhnya.

Keempat, tanggungjawab. Indikasi positif dari nilai budaya kerja ini kepada ASN PPPK yaitu menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu. Mengatasi masalah dengan segera. Komitmen dengan tugas yang diberikan.

“Baik kita di Kantor Urusan Agama maupun Madrasah harus melakukan yang terbaik dan bertanggungjawab penuh atas hal yang kita mulai dan harus kita selesaikan dengan hasil yang maksimal,” ucapnya.

Kelima, Keteladanan. Indikasinya adalah berakhlak terpuji. Selaku aparatur sipil harus selalu memberikan pelayanan dengan sikap yang baik, penuh keramahan dan adil.

“Kita bekerja itu memulai pekerjaan yang baik dari diri sendiri sehingga bisa terwujud aparatur sipil negara kementerian agama yang memiliki dasar lima budaya kerja dan siap melayani masyarakat dengan semboyan ikhlas beramal,” harapnya.